DIARE tak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, penyakit ini juga bisa menyebabkan penyakit lain, bahkan kematian. Untuk itu, segera lakukan pencegahan diare sebelum terjadi.
Penyakit diare menempati urutan kedua sebagai penyebab kematian anak setelah penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).Berdasarkan data UNICEF, setiap 30 detik, anak meninggal karena diare. Bahkan, data dari Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa 100.000 balita per tahun meninggal karena diare.
Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Internasional Omni Alam Sutera Tangerang, Dr Ferdy Limawal SpA mengatakan, apabila tidak diatasi dengan baik, diare akan bertambah berat dan bisa menimbulkan penyakit lainnya.Beberapa penyakit seperti kolera dan disentri sampai menjadi gejala umum radang usus buntu bisa muncul pada seseorang yang mengalami diare.
”Apabila diare terjadi terusmenerus, maka dapat mengakibatkan dehidrasi. Bila dehidrasi yang berat tidak diatasi, maka dapat mengakibatkan kematian,” kata dokter yang juga berpraktik di RS Pantai Indah Kapuk sebagai dokter umum ini.
Fredy menyebutkan, diare bisa menyebabkan hilangnya cairan dan elektrolit (natrium-kalium), yang apabila tidak teratasi dapat menimbulkan kejang, gangguan irama jantung,sampai perdarahan di otak.Bahkan,apabila terjadi pada bayi sampai mengalami dehidrasi berat dengan ditandai dengan menangis tanpa air mata, kulit kering keriput, sampai pada ubun-ubun cekung,maka akan menyebabkan kematian. Dan ironisnya keterlambatan penanganan diare pada bayi yang berujung kematian, masih sering terjadi.
Itulah sebabnya mengapa diare jangan dianggap sepele. Jika keadaan bertambah parah, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter. Karena setiap orang memiliki karakteristik masing-masing dalam pemilihan obat, maka mintalah obat yang tepat dan meminumnya sesuai dosis yang telah ditentukan.
Umumnya, dokter akan memberikan obat mulas, obat mencret, vitamin,dan antibiotik yang biasanya wajib dihabiskan agar kuman dan bibit penyakit lainnya mati total dan tidak membentuk resistensi.
Bakteri pemicu diare yang harus diwaspadai antara lain Eschericia coli dan Salmonela. Sebab apabila bakteri tersebut menempel pada bahan makanan, maka akan berkembang biak dengan cepat. Dalam kondisi ideal bakteribakteri ini dapat membelah per 10 menit sekali, dan dalam waktu 4 jam, 1 bakteri akan membelah hingga mencapai jumlah 1.000.000 bakteri. Jika daya tahan tubuh tidak baik, maka kita akan mengalami diare, mual juga sakit perut.
Penyakit yang satu ini terbilang rajin menyerang, terutama pada anak-anak. Seseorang dinyatakan menderita diare bila mengalami buang air berkali-kali, dengan feses encer. Bahkan, kadang-kadang tinjanya juga mengandung darah atau lendir. Seringnya buang air besar, membuat penderita diare berisiko kekurangan cairan tubuh.
Banyak faktor yang menjadi penyebab berjangkitnya penyakit ini. Salah satunya adalah karena musim. Musim hujan adalah masa diare sering kali datang menghampiri. ”Pada diare musiman, lalat menjadi faktor utama terjadinya penyakit diare karena asupan konsumsi makanan dan minuman yang tercemar saat musim hujan,” ucap Ferdy.
Memang makanan yang tercemar bakteri atau virus adalah pencetus utama timbulnya diare. Tak heran bila diare sering diderita anak-anak, apalagi mereka yang gemar jajan di luar. Jajanan yang tidak higienis tersebut rawan dihinggapi bakteri (E.Coli) atau virus (Rotavirus). Ujungnya, bakteri dan virus tersebut menyebabkan flu perut sehingga menimbulkan diare.
Ferdy mengatakan, pada umumnya diare dialami pada anak yang sudah mengenal jajanan luar.
“Karena itulah,sangat penting untuk menjaga kebersihan makanan terutama pada anak yang baru mengenal jajanan luar,” ujar dokter lulusan terbaik sebagai dokter umum di Universitas Tarumanegara ini.
Tak hanya anak-anak, diare juga paling hobi menghampiri bayi. Pada bayi,umumnya diare disebabkan infeksi virus. Makanan yang dikonsumsi ibu ternyata memengaruhi air susu ibu (ASI) dan menyebabkan bayi diare. Itulah sebabnya, para ibu menyusui sebaiknya tidak mengonsumsi makanan yang terlalu merangsang seperti terlalu pedas dan asam.
Cara paling sederhana untuk menghindari penyakit ini adalah dengan menjaga kebersihan dari makanan yang akan dikonsumsi. Saat mengalami diare, sebaiknya hindari makanan berserat tinggi seperti sayur dan buah karena akan memperpanjang masa diare. Sebaliknya, konsumsilah makanan rendah serat dan halus seperti bubur.
Nah, bila diare terlanjur menghampiri Anda, untuk pertolongan pertama bisa meminum oralit tiap kali buang air besar (BAB) serta untuk mencegah bertambah parahnya penyakit ini. Sementara, untuk bayi yang masih menyusui, segera teruskan pemberian ASI dan makanan, serta segera ke dokter bila diare semakin parah.
“Oralit sangat ampuh mengatasi dehidrasi akibat diare.Oralit merupakan cairan yang diperlukan untuk mengganti cairan yang hilang akibat diare,” kata Ferdy.
sumber : http://lifestyle.okezone.com/read/2010/05/31/27/337749/jangan-anggap-sepele-diare
Tidak ada komentar:
Posting Komentar